Bagaimana Duolingo Meraih Emas Media Sosial dengan Konten yang Tidak Tertekan

Duo, maskot hijau besar Duolingo, mungkin adalah burung hantu paling terkenal di era komersial pasca-tootsie roll pop.

Aplikasi pembelajaran bahasa pertama kali hadir di TikTok pada awal tahun 2021 dan menemukan langkahnya dengan membagikan video lucu yang menampilkan Duo burung hantu yang lancang. Sejak itu, Duolingo akun TikTok telah berkembang menjadi hampir 7 juta pengikut dan mengumpulkan lebih dari 147 juta suka dari berbagai video viral.

Bagaimana Duolingo melakukannya? Dengan merangkul pemasaran yang “tidak tertekuk”.

Apa itu pemasaran yang tidak tertekuk?

Ketika merek mengambil pendekatan sosial yang kurang dipoles dan sempurna, dan merangkul momen percakapan yang lebih kacau, itu sering disebut sebagai pemasaran yang tidak tertekuk. Jika Anda melihat kiriman media sosial dan berpikir “Bagaimana itu bisa disetujui?” itu mungkin bisa dianggap tidak tertekuk.

Pendekatan ini pertama kali dipopulerkan di Twitter ketika milik Wendy menjadi terkenal karena “memanggang” pengguna media sosial dan secara terbuka menaungi persaingan. Sejak itu, perusahaan lain termasuk milik Popeye dan McDonald’s menemukan momen viral dengan mengirimkan Tweet lancang.

Pemasaran yang tidak tertekuk bisa sangat efektif untuk memenangkan hati pelanggan Gen Z yang lebih memilih pemasaran yang terasa lebih nyata dan tidak terlalu menjual. Apa yang mungkin dianggap tidak profesional di masa lalu sekarang dianggap lebih otentik dan dapat diterima.

Dengan diperkenalkannya TikTok dan maraknya konten video bentuk pendek, konten yang tidak tertekuk sekarang berkembang melampaui perusahaan makanan cepat saji yang mengirimkan tweet jahat, dan Duolingo telah memanfaatkannya.

Strategi TikTok Duolingo

Sejak bergeser dari berinvestasi di spot iklan TV hingga fokus pada sosial organik, Duolingo telah menemukan langkah pemasarannya. Apa yang membuat konten TikTok Duolingo begitu viral? Tiga strategi utama:

1. Hiburan Lebih Berjualan

Kontennya lucu dan lebih bertujuan untuk menghibur daripada menjual.

TikTok Duolingo mulai lepas landas saat konten menampilkan Duo, maskot aplikasi. Konten tersebut berfokus pada Duo sebagai karakter lucu yang dapat terhubung dengan penonton, dan itu membuat orang kembali lagi untuk melihat apa yang akan dilakukan Duo selanjutnya.

Saat menggunakan aplikasi disebutkan, itu dilakukan dengan cara yang lucu, dan audiens tidak merasa terlalu dijual. Faktanya, konten TikTok Duolingo yang menyebutkan aplikasi tersebut sering menyoroti versi gratis dari aplikasi tersebut.

Sumber Gambar

2. Melompati Topik yang Sedang Tren

Menggulir umpan TikTok Duolingo, merek ini selalu menggunakan suara yang sedang tren dan melompat ke topik terkini saat sedang hangat.

Satu postingan dari musim gugur yang lalu menampilkan gambar sampul saingan terkenal Selena Gomez dan Hailey Bieber. Postingan tersebut dibagikan tak lama setelah foto pasangan tersebut (yang menyebabkan gelombang di internet) pertama kali dirilis dan memainkan daging sapi satu sisi Duolingo dengan Google Terjemahan. Video ini mengilustrasikan bagaimana merek dapat melompat ke topik yang sedang tren sambil mengingatkan audiens bahwa ini masih merupakan aplikasi pembelajaran bahasa.

Contoh lain adalah postingan terbaru yang menampilkan Duo di pemutaran perdana film Barbie berpakaian sebagai karakter utama dari film yang telah menjadi topik yang sedang tren di media sosial untuk mengantisipasi film tersebut.

Jenis postingan ini menjaga konten merek tetap segar, yang membantu membangun kepercayaan audiens.

3. Alur Cerita yang Konsisten

Akun Duolingo juga berhasil membuat alur cerita yang konsisten untuk diikuti penonton. Hal ini membantu pemirsa merasa lebih terhubung dengan merek dan menciptakan rasa memiliki karena pemirsa yang konsisten terlibat dalam lelucon tersebut. Berikut beberapa contohnya:

Persaingan sepihak Duo dengan Google Terjemahan: Beberapa video (termasuk contoh di atas) fitur Duo shading Google Translate dan mereka yang menggunakannya alih-alih mempelajari bahasa baru di Duolingo.
Duo + Dua Lipa: Alur cerita lainnya adalah “naksir” Duo pada penyanyi Dua Lipa. Ini memberi merek mudah bahan kapan saja Dua Lipa sedang tren.
Tim hukum Duolingo: Ada lelucon lain di akun TikTok yang menyoroti nasihat Duolingo yang mencoba menghentikan Duo dari memposting (anggukan pada sifat konten yang tidak terikat).

Tidak hanya meme dan video lucu — strategi pemasaran telah memberikan ROI bagi perusahaan. Pengguna aktif harian Duolingo naik 62% dari tahun lalu dan terus menjadi salah satu aplikasi Pendidikan yang paling banyak diunduh.

Jika dilakukan dengan benar, pendekatan media sosial yang lebih santai dan tidak terlalu korporat dapat memperkuat hubungan otentik antara merek dan audiensnya. Konten tidak (dan mungkin tidak seharusnya) terdiri dari tweet jahat dan gambar-gambar maskot perusahaan dalam thong menjadi efektif, tetapi sedikit kepribadian dan keterkaitan bisa sangat membantu.

Ajakan bertindak baru

Sumber Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *